BUDDHISME THERAVADA DI ASIA TENGGARA: TRADISI, NEGARA DAN MODERNISASI
Keywords:
Buddhisme Theravada, Bangkok, Sri Lanka, Kamboja, Asia Tenggara, Tradisi, Negara, modernisasiAbstract
Dalam paragraf pembuka di pengantar bukunya ini, Swearer mengemukakan pernyataan taktis, “It has to be seen to be believed”. Sederhananya barangkali dapat dimaknai janganlah percaya jika tidak melihatnya. Konsisten dengan idiom tersebut, buku ini ia susun dari pengamatan langsung di lapangan. Awalnya ia menetap di Bangkok, Thailand dua tahun lamanya di tahun 1950-an ketika ia ditugaskan menjadi guru di sekolah Kristen dan sebuah universitas milik sebuah vihara di Bangkok. Sejak saat itu dan di waktu sabbatical selanjutnya baik di Thailand, Sri Lanka, Sri Lanka, Kamboja maupun Laos, ia konsisten terus mengobservasi dan mengeksplorasi Buddhisme Theravada. Namun, pembaca akan bertanya-tanya perihal pertimbangan apa di dalam judul bukunya ia menuliskan Southeast Asia, walaupun tentunya Sri Lanka tidak termasuk di dalamnya.