MEMBUMIKAN KARYA DAN AJARAN SYEKH ABDUSSAMAD DALAM LOKALITAS BUDAYA

https://doi.org/10.32488/harmoni.v23i2.804

Authors

  • Ai Rohayani STAI Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
  • Mulyawan Safwandy Nugraha UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Keywords:

moderasi beragama, tasawuf, fikih, Syekh Abdussamad, Islam Nusantara

Abstract

Abstrak
Buku ini mengeksplorasi kiprah dan karya-karya Syekh Abdussamad al-Palembani, seorang ulama besar abad ke-18 yang dikenal sebagai pelopor moderasi beragama berbasis hati. Melalui pendekatan filologi, sejarah, dan antropologi, buku ini membahas perjalanan hidup, karya, serta diaspora ajarannya yang tersebar luas di Nusantara dan Timur Tengah. Penulis menyoroti karya-karya monumental seperti Sirrussalikin dan Hidayatussalikin yang memadukan tasawuf dengan fikih, mencerminkan harmoni antara spiritualitas dan syariat. Buku ini juga mengkaji transformasi ajaran beliau dari teks tertulis menjadi tradisi lisan yang mengakar dalam budaya lokal, seperti tradisi Ratib Saman yang berkembang di berbagai daerah. Dengan fokus pada moderasi beragama, buku ini menampilkan bagaimana Abdussamad mendorong nilai-nilai toleransi, cinta tanah air, dan kerukunan sosial melalui pesan-pesan keagamaannya. Ajarannya yang berbasis hati menekankan pentingnya penyucian diri sebagai fondasi harmoni kehidupan. Buku ini juga mengungkap peran beliau dalam melawan penjajahan Belanda, menunjukkan bahwa spiritualitas dapat menjadi kekuatan dalam perjuangan kemerdekaan Dalam konteks kontemporer, buku ini menawarkan wawasan berharga untuk menghadapi isu-isu global seperti radikalisme dan intoleransi. Moderasi yang diajarkan Abdussamad menjadi relevan untuk membangun harmoni sosial di tengah perbedaan. Dengan pendekatan akademik yang komprehensif, buku ini menghidupkan kembali nilai-nilai Islam Nusantara yang universal dan abadi, memberikan inspirasi bagi masyarakat modern untuk menjalani kehidupan yang damai dan bermakna.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, W. (2018). Tradisi dan Transformasi Islam di Nusantara. Jakarta: Pustaka Compass.

Bruner, J. S. (1956). The Process of Education. Cambridge: Harvard University Press.

Drewes, G. W. J. (1992). The Influence of Tasawuf on the Development of Indonesian Islam. Leiden: Brill.

Hidayat, Z., & Syahrul, R. (2017). The Adaptation of Sufism in Local Culture: The Case of Ratib Saman in Indonesia. Journal of Islamic Studies, 25(2), 123-145.

Hobsbawm, E. (1992). The Invention of Tradition. Cambridge: Cambridge University Press.

Ikram, A., & Pudjiastuti, T. (1997). Filologi: Metode dan Penerapannya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Koehrsen, J. (2021). Religious Agency in the Context of Climate Change and Social Issues. Global Environmental Change, 70, 102-115.

Quzwain, A. (1985). Tasawuf dan Moderasi Islam: Studi atas Karya-Karya Ulama Nusantara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sagir, A. (2015). Hadis-hadis dalam Kitab Hid─üyah Al-s─ülik─½n (Kajian Sanad dan Matn). Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis, 16(1), 35-64.

Siddiq, A. (2008). Moderasi Islam: Konsep dan Implementasi. Bandung: Mizan.

Published

31-12-2024

How to Cite

Ai Rohayani, & Safwandy Nugraha , M. (2024). MEMBUMIKAN KARYA DAN AJARAN SYEKH ABDUSSAMAD DALAM LOKALITAS BUDAYA. Harmoni, 23(2), 339–350. https://doi.org/10.32488/harmoni.v23i2.804