ACCULTURATION OF ISLAM AND CHRISTIAN IN BALINESE CULTURE: A HISTORICAL AND SOSIOLOGICAL STUDY
Keywords:
Acculturation, Bali Culture, Christianity, Hinduism, IslamAbstract
Abstract
This study aimed to explore the comparative acculturation of Islam and Christianity, both Catholic and Protestant, within Balinese culture throughout Bali's history. Employing a qualitative descriptive method with a historical approach, this research conducted a thorough literature review encompassing history, religion, and culture. Data were gathered from historical sources and pertinent literature, with comparative analysis utilized to scrutinize these materials. The findings uncovered that the Balinese community, characterized by both closed and open cultural traits, embraced the arrival of Islam and Christianity in a harmonious manner. Both religions successfully assimilated into Balinese culture, predominantly shaped by Hindu teachings. Since Islam's introduction in the 15th century and Christianity's in the 20th century, diverse forms of acculturation have emerged, particularly evident in places of worship like mosques and churches. Despite initial resistance from rulers and the community, the acculturation process persisted. The study concluded that the integration of Islam and Christianity significantly influenced the contemporary image of Balinese culture, illustrating a continuous acculturation process throughout Bali's history.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi akulturasi perbandingan Islam dan Kristen, baik Katolik maupun Protestan, dalam budaya Bali sepanjang sejarah Bali. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis, penelitian ini melakukan tinjauan literatur yang komprehensif meliputi sejarah, agama, dan budaya. Data dikumpulkan dari sumber-sumber sejarah dan literatur terkait, dengan analisis komparatif digunakan untuk mengkaji materi tersebut. Temuan menunjukkan bahwa komunitas Bali, yang ditandai dengan karakteristik budaya tertutup dan terbuka, menerima kedatangan Islam dan Kristen secara harmonis. Kedua agama berhasil beradaptasi dalam budaya Bali yang sebagian besar dipengaruhi oleh ajaran Hindu. Sejak kedatangan Islam pada abad ke-15 dan Kristen pada abad ke-20, berbagai bentuk akulturasi telah muncul, terutama terlihat dalam tempat-tempat ibadah seperti masjid dan gereja. Meskipun menghadapi resistensi awal dari penguasa dan masyarakat, proses akulturasi tetap berlanjut. Studi ini menyimpulkan bahwa integrasi Islam dan Kristen secara signifikan memengaruhi citra budaya Bali kontemporer, menggambarkan proses akulturasi yang berkelanjutan sepanjang sejarah Bali.
Downloads
References
Atmadja, N. B. (2010). Ajeg Bali: Gerakan, Identitas Kultural, dan Globalisasi. Yogyakarta: LKiS.
Ayu, D. I. (2021, December 20). Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2021 Masuk Kategori Baik. Kementerian Agama RI.
Baharun, H., Bahrul, U. M., & Azhari, A. N. (2018). Tradisi Ngejot: Sebuah Ekspresi Keharmonisan Dan Kerukunan Antar Umat Beragama Dengan Dakwah Bil Hal. Fenomena, 10(1), 1–26. https://doi.org/10.21093/fj.v10i1.1006
Bakker, J. W. M. (1984). Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisius.
Cakranegara, J. J. S. (2020). Perjumpaan Awal Misionaris Katolik dan Masyarakat Bali: Sebuah Kajian Inkulturasi. Dialog, 43(1), 109–118. https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.364
Couteau, J. (1996). Koeksistensi Islam dan Hindu di Bali; Tinjauan Sosiologis. In A. Mahasin, B. C. Syamwil, A. Awaluddin, A. Zaeni, L. Nurbaeti, R. H. Alam, & T. I. Fatah (Eds.), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa: Aneka Budaya Nusantara. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.
Damayana, I. W. (2011). Menyama Braya: Studi Perubahan Masyarakat Bali. Salatiga: Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana.
Dwipayana, A. A. G. N. A. (Ed.). (2012). Bulan Sabit di Pulau Dewata: Jejak Kampung Islam Kusamba-Bali. Yogyakarta: Program Studi Agama dan Lintas Budaya Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Eiseman, F. B. (1994). Bali: Sekala & Niskala Volume I. Singapore: Periplus Editions.
Fahham, A. M. (2018). Dinamika Hubungan Antarumat Beragama: Pola Hubungan Muslim dan Hindu di Bali. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(1), 63–82. https://doi.org/10.22212/aspirasi.v7i1.1084
Putra, R.P. (2023). Awal Penyebaran dan Perkembangan Agama Islam di Pulau Bali. Jurnal Keislaman, Vol 6, No 1 (2023). Doi: 10.54298/jk.v6i1.3622. https://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/JK/article/view/3622
Halik, Halik. "Pengembangan Nilai-nilai Toleransi di Sekolah sebagai Kerangka Dasar Perdamaian." Warta Dharmawangsa, no. 54, 2017. https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/287
Haryani, E. (2016). Menebar Spiritualitas, Menjaga Budaya: Peran Rohaniwan Asing dalam Dinamika Kehidupan Keagamaan Di Bali. Harmoni, 15(2), 81–95.
Indrianto, E. P. (2013). Akulturasi Pada Gereja Kristen Pniel Blimbingsari-Bali. Jurnal Intra Vol. 1, No. 1, (2013) 1-10. https://publication.petra.ac.id/index.php/desain-interior/article/view/1324
Karim, M. A. (2016). Toleransi Umat Beragama di Desa Loloan, Jembrana, Bali (Ditinjau dari Perspektif Sejarah). Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 16(1), 1–32. https://doi.org/10.24042/ajsk.v16i1.735
Kartodirdjo, S. (2017). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Keling, G. (2013). Gereja Katholik Hati Kudus Yesus Palasari Kabupaten Jembrana: Sebuah Akulturasi Budaya. Forum Arkeologi, 26(2), 85–96. https://doi.org/10.24832/fa.v26i2.35
Kementerian Agama RI. (2022). Data Umat Berdasarkan Agama. Retrieved February 15, 2022, from Portal Data Kementerian Agama RI website: https://data.kemenag.go.id/statistik/agama/umat/agama
Kuntowijoyo. (2003). Metodologi Sejarah (Edisi Kedua). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Made, Saihu. (2021). Religion as a cultural system: a multiculturalism education model in bali based on local tradition. 58(1):4198-4206. doi: 10.17762/PAE.V58I1.1483. https://repository.ptiq.ac.id/id/eprint/785/
Miharja, D. (2013). Adat, Budaya, dan Agama Lokal: Studi Gerakan Ajeg Bali Agama Hindu Bali. Kalam: Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam, 7(1), 53–78. https://doi.org/10.24042/klm.v7i1.444
Nurhidayati , T., & Ula, M. B. . (2022). Driving The Minority And Majority Interreligious Relations In Bali. Al’Adalah, 25(2), 207–225. https://doi.org/10.35719/aladalah.v25i2.292
Pageh, I. M. (2018). Kearifan Sistem Religi Lokal dalam Mengintegrasikan Umat Hindu-Islam di Bali. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 3(2), 88–98. https://doi.org/10.14710/jscl.v3i2.19411
Picard, M. (2020). Kebalian: Konstruksi Dialogis Identitas Bali. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Prasetya, L. E. (2012). Akulturasi Budaya pada Masyarakat Muslim Desa Pegayaman Buleleng Bali. Jurnal Arsitektur, 2(2), 56–63. https://doi.org/10.36448/jaubl.v2i2.305
Putra, J. A., Kohdrata, N., & Putra, I. D. G. A. D. (2020). Studi Ruang Rumah Tinggal Masyarakat Bali Katolik di Desa Canggu. Jurnal Arsitektur Lansekap, 6(2), 230–239. https://doi.org/10.24843/JAL.2020.v06.i02.p10
Putra, W. E. J., Artayasa, I. N., & Raharja, I. G. M. (2017). Kesatuan dan Warna Pada Elemen Interior Gaya Gotik dan Arsitektur Bali Pada Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar. Prabangkara : Jurnal Seni Rupa Dan Desain, 21(2), 58–67.. Retrieved from https://jurnal.isidps.ac.id/index.php/prabangkara/article/view/226
Saidi, H. S. (1996). Perkembangan Akulturasi Islam dan Hindu di Bali. In A. Mahasin, B. C. Syamwil, A. Awaluddin, A. Zaeni, L. Nurbaeti, R. H. Alam, & T. I. Fatah (Eds.), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa: Aneka Budaya Nusantara. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.
Saihu. (2020). Harmoni Hindu-Muslim di Bali Melalui Kearifan Lokal: Studi di Kabupaten Jembrana. Harmoni, 19(1), 7–27. https://doi.org/10.32488/harmoni.v19i1.376
Sarlan, M. (Ed.). (2009). Islam di Bali: Sejarah Masuknya Islam ke Bali. Denpasar: Bidang Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Bali.
Setia, P. (2014). Bali Menggugat. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Soenaryo, F. X., et al. (2019). Paroki Santo Yoseph Denpasar: Jejak Perjalanan Gereja Kristen Katolik di Pulau Dewata. Denpasar: Pustaka Larasan.
Sukahet, I. P. A. P. (2016). Hindu Bali Menjawab Masalah Aktual. Denpasar: Wisnu Press.
Sukayasa, K. W. (2007). Adaptasi Arsitektur Tradisional Bali pada Gereja St. Yoseph di Denpasar. Ambiance, 1(1), 1–13. https://repository.maranatha.edu/590/
Viana, A. L., Wirawan, I. G. M. A. S., & Purnawati, D. M. O. (2021). Pemertahanan Budaya Bali pada Umat Kristen di Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Bali dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sosiologi SMA. Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha, 3(2), 75–83. https://doi.org/10.23887/jpsu.v3i2.39077
Weifen, Q. (2022). A Study of Traditional Chinese Elements in Balinese Culture: An Acculturation Perspective. ARISTO, 11(1), 71–97. https://doi.org/10.24269/ars.v11i1.5315
Weking, J. B., et al. (2019). Pesona Inkulturasi: Implementasi Arsitektur Tradisional Bali pada Bangunan Gereja Paroki Santo Yoseph Denpasar. Denpasar: Reksa.
Widana, I. N. M., & Wirata, I. W. (2023). Strategy of Hindu institutions in maintaining religious harmony in Hindu communities in outskirts areas. Cogent Social Sciences, 9(1). https://doi.org/10.1080/23311886.2023.2225837
Wijaya, N. (2007). Serat Salib dalam Lintas Bali: Sejarah Konversi Agama di Bali 1931-2001. Denpasar: TSPbooks.
Wirawan, A. A. B. (1996). Akulturasi Islam-Hindu di Bali; Tinjauan Historis. In A. Mahasin, B. C. Syamwil, A. Awaluddin, A. Zaeni, L. Nurbaeti, R. H. Alam, & T. I. Fatah (Eds.), Ruh Islam dalam Budaya Bangsa: Aneka Budaya Nusantara. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.
Wulandari, R. (2017). Tradisi Mengibung: Studi Kasus Sinkretisme Agama di Kampung Islam Kepaon Bali. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 2(1), 29–40. https://doi.org/10.25273/gulawentah.v2i1.1358
Yusuf, S. A. (2016). Wujud Akulturasi Arsitektur pada Aspek Fungsi, Bentuk, dan Makna Bangunan Gereja Kristen Pniel Blimbingsari di Bali. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 1(1), 15–30. https://doi.org/10.30822/arteks.v1i1.22
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Joshua Jolly Sucanta Cakranegara; Nadira Salsabila
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.