POTRET KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM BINGKAI MODERASI BERAGAMA: STUDI KASUS DI DESA SIDODADI, MALANG
Keywords:
Kerukunan, Moderasi, BeragamaAbstract
Abstract
Indonesia, which consists of various tribes, races, religions, cultures, and languages, is a priceless wealth that needs to be processed well. So tolerance and moderation are needed to calm all groups, especially in matters of harmony between religious communities. The purpose of this writing is to determine the portrait of harmony between religious communities within the framework of religious moderation. Meanwhile, the research method uses a qualitative approach. The results of this research are: first, that the people of Sidodadi village, Gedangan subdistrict, and Malang district always appreciate and respect the existence and implementation of worship between religious communities, both Islam, Christianity, and Hinduism, and that there is no conflict between religious communities. Second, helping each other in building places of worship; this can be seen when Muslims, Christian congregations, and Hindus help each other in building places of worship voluntarily, and there is no coercion in helping to build these places of worship. Third, giving freedom in choosing the beliefs they adhere to. As in one family, there are several beliefs: Islam, Christianity, and Hinduism. Parents give their children complete freedom in choosing their religion, but their lives are always harmonious and peaceful. Then, when serving food at religious events, if those present are Muslims, then those who prepare the food are the Muslims themselves.
Abstrak
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama, budaya dan bahasa merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya sehingga perlu diolah dengan baik. Maka toleransi dan moderasi diperlukan untuk menenangkan semua kelompok, terutama dalam urusan kerukunan antar umat beragama. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui potret kerukunan antar umat beragama dalam bingkai moderasi beragama. Sedangkan metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini adalah; Pertama, bahwa masyarakat desa Sidodadi kecamatan Gedangan kabupaten Malang selalu menghargai dan menghormati keberadaan dan pelaksanaan ibadah antar umat beragama, baik Islam, Kristen dan Hindu, dan tidak ada konflik antar umat beragama. Kedua, saling membantu dalam membangun tempat ibadah, hal ini terlihat ketika mendirikan tempat ibadah bagi umat Islam, jamaah Nasrani dan umat Hindu saling membantu dalam membangun tempat ibadah secara sukarela dan tidak ada paksaan dalam membantu pembangunan tempat ibadah tersebut. Ketiga, memberikan kebebasan dalam memilih keyakinan yang dianutnya, sebagaimana dalam satu keluarga terdapat beberapa keyakinan, ada Islam, Kristen dan Hindu, orang tua memberikan kebebasan penuh untuk anaknya dalam memilih agama, namun kehidupannya selalu rukun dan damai. Kemudian dalam hidangan makanan pada acara keagamaan jika yang hadir adalah umat Islam, maka yang menyiapkan makanan tersebut adalah umat Islam sendiri.
Downloads
References
Daeli, D. O., & Zaluchu, S. E. (2019). Analisis Fenomenologi Deskriptif terhadap Panggilan Iman Kristen untuk Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia. SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora Dan Kebudayaan, 1(1), 44ΓÇô50.
Elkarimah, M. F. (2020). Kerukunan Antarumat Beragama di Kampung Sawah, Bekasi: Potret Masyarakat Madani. Human Narratives, 1(2), 55ΓÇô65.
Firdausy, W., & Arsyad, M. N. (2023). Sikap Toleransi Masyarakat di desa Kranggan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 7302ΓÇô7314.
Haryanto, J. T. (2016). Pesan Kerukunan Cerita Lisan Masyarakat Tengger Desa Ngadas Kabupaten Malang (Harmonious Messages On The Folklore Of Tengger Community In Ngadas Village, Malang Indonesia). Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 2(2), 131ΓÇô142.
HS, M. A. (2021). Moderasi Beragama Muhammadiyah dalam Kajian Kesarjanaan Indonesia: antara Studi dan Dakwah Islam. MaΓÇÖarif, 16(1), 79ΓÇô97.
Izzah, L. (2013). Melihat potret harmonisasi hubungan antarumat beragama di Indonesia. RELIGI JURNAL/Vol. IX, No. 1, Januari 2013.
Jauhari, M. I. (2017). Pendidikan Islam Berbasis Multikultural dan Konstruksi Sosial Pancasila. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, Seri 1, 385ΓÇô392.
Luthfi, J. (2017). Model kerukunan antar umat beragama: studi inkulturasi antara umat Kristen dan Islam di Desa Nawangsari Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. UIN Walisongo.
Maftukhah, U. (2014). Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Masyarakat Plural (Studikerukunan. Skripsi Uin SUnan Kalijaga, 1, 62ΓÇô88.
Mawardi, M. (2015). Reaktualisasi Kerukunan antar Umat Beragama dalam Kemajemukan Sosial. SUBSTANTIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 55ΓÇô66.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya Offset Nawawi, Ismail, 2009. Public Policy: Surabaya: PNM.
Mustafa, M. S. (2016). Potret Kerukunan Umat Beragama Di Kabupaten Mamasa. Al-Qalam, 20(1), 129ΓÇô138.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books.
Pratiwi, P. S., Seytawati, M. P., Hidayatullah, A. F., Ismail, I., & Tafsir, T. (2021). Moderasi Beragama dan Media Sosial (Studi Analisis Konten Instagram & Tik-Tok). Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 6(1), 83ΓÇô94.
Rusydi, I., & Zolehah, S. (2018). Makna Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Konteks Keislaman Dan Keindonesian. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 1(1, January), 170ΓÇô181.
Sawawi, A., SaΓÇÖdullah, A., & Asfiyak, K. (2019). Sikap Toleransi Umat Beragama Di Dusun Sebaluh Desa Pandesari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Vicratina: Jurnal Ilmiah Keagamaan, 4(3), 33ΓÇô38.
Sumarto, S. (2018). Budaya, pemahaman dan penerapannya:ΓÇ£Aspek sistem religi, bahasa, pengetahuan, sosial, keseninan dan teknologi.ΓÇ¥ Jurnal Literasiologi, 1(2), 16.
Syahrin, A. A., Noviani, F., Nur, I., & Idris, M. (2023). Kerukunan Masyarakat Multikultural Pasca Kontestasi Politik Identitas Saat Pilkada Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2018. Harmoni, 22(1), 117ΓÇô142.
Syarif, N. (2013). Teologi Kerukunan. Theology of Harmony), Pikiran Rakyat.
Yusuf, I. (2010). Islamic theology of religious pluralism: QurΓÇÖanΓÇÖs attitude towards other religions. Praj├▒─ü Vih─üra, 11(1).
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2024 Edy Sutrisno Edy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.