MODERASI BERAGAMA MASYARAKAT MENENGAH MUSLIM: STUDI TERHADAP MAJLIS TAKLIM PEREMPUAN DI YOGYAKARTA
Keywords:
Moderasi beragama, Majlis taklim perempuan, kelas menengah MuslimAbstract
Artikel ini membahas tentang moderasi beragama oleh masyarakat menengah Muslim, dengan studi kasus pada majlis taklim perempuan di Yogyakarta. Tema ini penting untuk diteliti dengan beberapa alasan diantaranya; beberapa tahun terakhir ini telah terjadi berbagai tindak intoleransi bernuansa agama dan aksi terorisme dimana aksi terakhir peledakan bom di Surabaya tahun 2018 dengan melibatkan perempuan dan anak-anak. Fenomena ini merupakan indikasi bahwa di beberapa masyarakat masih mengalami masalah. Oleh karenanya, moderasi beragama menjadi elemen penting untuk menciptakan kondisi damai dan harmonis di masyarakat. Disamping itu, Majlis taklim perempuan kelas menengah merupakan kelompok yang mampu mempengaruhi dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan aksi-aksi moderasi beragama. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil penelitian kualitatif berupa studi kasus terhadap majlis taklim Yasmin, Majlis Taklim Roudlatul Jannah dan Majlis Taklim Syakilah Jannah. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan Focus Group Discussion (FGD), dan studi pustaka. Hasil studi ini menunjukkan bahwa di Yogyakarta terdapat beberapa varian majlis taklim yang diikuti dan diinisiasi oleh perempuan. Majlis taklim perempuan kelas menengah tersebut melakukan beberapa kajian keagamaan dan kegiatan sosial yang dapat dikategorikan sebagai moderasi beragama seperti terlihat pada pemilihan ustad atau kyai yang berpandangan moderat untuk mengisi kajian kajian mereka, pemilihan materi kajian dan kegiatan sosial yang melibatkan elemen masyarakat.
Kata Kunci: Moderasi beragama, Majlis taklim perempuan, kelas menengah Muslim
This article discusses religious moderation by a middle-class Muslim community, with a case study of a women’s religious assembly (Majlis Taklim) in Yogyakarta. This theme is important to study for the following reasons: in recent years there have been various acts of religious intolerance and acts of terrorism, with the latest event includes the Surabaya bombing in 2018, involving women and children. This phenomenon is an indication that there are still problems in some communities. Therefore, religious moderation becomes an important element to create conditions of peace and harmony in society. In addition, religious assembly among the middle class women are groups that are able to influence and mobilize society to carry out acts of religious moderation. This article was written based on the results of qualitative research in the form of case studies in Majlis Taklim Yasmin, Majlis Taklim Roudlatul Jannah and Majlis Taklim Syakilah Jannah in Yogyakarta. Data were collected using interviews, observation, and Focus Group Discussion (FGD) methods, as well as literature studies. The results of this study indicate that in Yogyakarta there are a number of Majlis Taklim variants that are followed and initiated by women. Middle class women Majlis Taklim undertake a number of religious studies and social activities which can be categorized as “religious moderation,” as seen in the selection of scholars or moderate scholars to teach in their studies, selection of study materials and social activities involving elements of society.
Keywords: Religious moderation, Majlis Taklim women, Muslim middle class.