This is an outdated version published on 28-10-2020. Read the most recent version.

HARMONI HINDU-MUSLIM DI BALI MELALUI KEARIFAN LOKAL: STUDI DI KABUPATEN JEMBRANA

https://doi.org/10.32488/harmoni.v19i1.376

Authors

  • saihu saihu PTIQ Jakarta

Keywords:

‘Urf, Dialektika, Male, Ngejot, Rebana, Mekepung.

Abstract

Tulisan ini membahas tentang proses kompromi (etika dialog) antara umat Hindu dan Muslim melalui sarana kearifan lokal atau tradisi yang diyakini memiliki nilai-nilai filosofis-sosiologis dan bernuansa multikultural bagi masyarakat Jembrana-Bali. Tulisan berfokus menelusuri beberapa tradisi yang dijadikan sarana untuk berdialog antar kedua umat beragama yang mengarah pada praktik damai pada masyarakat Hindu dan Muslim di Jembrana-Bali. Sumber data diperoleh adalah melalui observasi dan wawancara tak terstruktur selama bulan Maret sampai Juli 2019. Tulisan ini berupa penelitian lapangan dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil dari tulisan ini memperlihatkan bahwa proses dialektika yang bernuansa multikultural antara umat Hindu dan Muslim di Jembrana adalah melalui kearifan lokal atau tradisi, yaitu melalui tradisi male, ngejot, rebana, dan mekepung. Dari ke-empat tradisi ini, dapat menumbuhkan rasa persaudaraan, pemahaman kebhinekaan, menumbuhkan ketertarikan umat Hindu kepada Islam, serta dapat membentuk karakter masyarakat Hindu dan Muslim di Jembrana menjadi humanis, toleran, dan inklusif, sehingga mengarah pada proses asosiasi, integrasi, komplementasi dan sublimasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

28-10-2020

Versions

How to Cite

saihu, saihu. (2020). HARMONI HINDU-MUSLIM DI BALI MELALUI KEARIFAN LOKAL: STUDI DI KABUPATEN JEMBRANA. Harmoni, 19(1), 7–27. https://doi.org/10.32488/harmoni.v19i1.376