TOLERANSI DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR PEMELUK AGAMA DI CIGUGUR, KUNINGAN

https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.309

Authors

  • Marpuah Marpuah Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Keywords:

Interaksi Sosial, Kelurahan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Pemeluk Agama

Abstract

Penelitian   ini   dilakukan   di   kelurahan   Cigugur   karena   termasuk   wilayah   yang   pluralis      dan      masyarakat      hetrogen.      Instrumen    penelitian    yang    digunakan    adalah : Observasi, wawancara, dan  dokumentasi.  Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  diketahui  Kerukunan  yang  terbina  di  Kelurahan  Cigugur  mereka  berprinsip:   Perbedaan   keyakinan   itu   timbul   dari   kebenaran  hatinya  dan  keyakinan  masing-masing  pemeluk  agama.    Adanya  faktor  keturunan   yang   membuat   kondusipnya   Kelurahan  Cigugur.  Dalam  hal  ini  fakta  sosial   di   masyarakat   adanya   identitas   agama  yang  berbeda  dalam  satu  rumah.  Warga  masyarakat  yang  berbeda  pemeluk  agamanya memiliki sifat kegotong-royongan yang  membuat  penduduk  itu  bisa  rukun.  Apabila  ada  satu  kelurahan  mengadakan  kegiatan   perbaikan   jalan,   membangun   Masjid,   warga   tersebut   mendukungnya   terhadap   kegiatan   tersebut,   baik   secara moril maupun materil atau secara financial semampuhnya mereka, tanpa membedakan agama. Dalam siklus kehidupan (Kelahiran, Sunatan,   Pernikahan,    dan    Kematian),    warga  kelurahan  Cigugur  nampak  adanya  kebersamaan,    sikap    toleransi    terhadap    perbedaan agama, dan adanya kerja sama.

Kata  kunci:  Toleransi,  Umat  Beragama,  Interaksi, Cigugur

This research was conducted in the Cigugur village because it is a pluralist region and a heterogeneous  community.  The  research  instruments     used     were     observation,     interviews,  and  documentation.  Based  on  the results of the study it can be seen that harmony is built in Cigugur Village because they  have  principles.  The  difference  in  beliefs  arises  from  the  truth  of  his  heart,  and the beliefs of each religion. There are hereditary  factors  that  make  the  Cigugur  Village conducive. In this case, social facts in the community indicate the existence of different  religious  identities  in  one  house.  Members of different religious communities have  a  mutual  cooperation  that  can  make  the residents harmonious. If there is a village that conducts road improvement activities, builds  a  mosque,  the  residents  support  it, morally and materially, or financially as much as they can, regardless of religion. In the life cycle (birth, circumcision, marriage, and death), residents of the Cigugur village appear  to  be  together.  They  are  tolerant  of  religious  differences,  and  also  there  is  cooperation.

Keywords:   Tolerance,   Religious   People,   Interaction, Cigugur

Downloads

Download data is not yet available.

Published

31-12-2019

How to Cite

Marpuah, M. (2019). TOLERANSI DAN INTERAKSI SOSIAL ANTAR PEMELUK AGAMA DI CIGUGUR, KUNINGAN. Harmoni, 18(2), 51–72. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.309